Dan diamlah di situ
jangan bicara
hentikan kata-kata
saatnya telinga
mendengar – dengarkan.
saatnya mata
melihat – simakkan.
saatnya hati
bicara – renungkan.
Dan diamlah di situ
jangan lagi berkata-kata
mulut letihmu mandul
kata-kata hilang jiwa
tanpa wibawa
’tuk suarakan telinga
’tuk jernihkan mata
’tuk sinar kan hati
hentikan makian
tak perlu nyalahkan
malu pada kata-kata
kebenaran yang gelap
telah menjadi lidah-lidah gurita
ambil kaca
dan pantulannya akan mencipta – lihatlah
.......
Sttt.... diam.
”Itu aku ...
(yk, 99)
No comments:
Post a Comment