Padamu Cinta, Kutitip Ini Bencana
(Kupijam sekeping makna dari Bambang Ibnu Sina)
bencana jadi indah jika terpahamkan jadi rencana
bencana jadi indah jika termaknakan jadi pesan
bencana jadi indah jika terlahirkan jadi awal baru
bencana jadi indah jika terdoakan jadi amalan
bencana jadi indah jika tertobatkan jadi ampunan
bencana jadi indah jika tak lagi bernama bencana
karena inilah nukilan rencana
karena inilah secarik pesan
karena inilah bocoran awal baru
karena inilah ladang amalan
karena inilah wujud ampunan
jika masih ada tobat
jika masih ada doa
jika masih ada kelahiran juga kematian
jika masih ada makna
jika masih ada pemahaman
pada airmata yang kehilangan bulirnya
pada jeritan pengharapan yang tak lagi meminta
pada lengkingan permohonan yang hanya berisi syukur
padamu Sang Maha Cinta
Wahai Sang Maha Cinta
ijinkan kupetik damai dari porakporanda
kucicip berita gembira surgaloka dari yang kembali tiada
dan kuatkan aku dalam percaya
dalam cinta ...
pada cinta ...
hanya Cinta ...
.....
(setelah sekian lama sembunyi, 27012014:2047)
Belajar Kembali Mengeja (Catatan Seorang Pemulung)
[padamu.....] Mama, nur kesabaran dan cinta. Papa, tongkat kearifan dan wibawa. Adikku, Ratih, Shita, Niken, bersama mereka kupulungi makna. V2, batu penjuru peletak setia kutanam dalam. "Padamu, nyanyian ini kusemai sederhana" Biarlah tumbuh juga dengan sederhana.
Monday, January 27, 2014
Tuesday, September 8, 2009
Kembali Mengeja
... a i u e o a i u e o . we
erajh dfqwe ert yuio
opasd fghj kl zxc vbnm
,./123 456 8790 !@ #$ %^
&* (_)+ {}[]|\/.,,?>< . a i u e
o a i u
e……………………………
…….oooooooo…………a
…i…u…e…o……………
……………………………
……………………………
……………
=====================================
Demi Masa, Untukmu Cinta, Pergilah, Melepas Cinta yang Tak Egois, IQRO, Kata-Kata Bersaksi, Tobat, Harga Diri, Kau Selalu Hadir, Menanti, Aku Tak Lagi Sendiri, Hadiah Terindah, Jika, Memecah Simponi, Mahkota Bunga, Perca Sobekan Makna, Sepotong Hening yang Terlupa, Belajar Membaca, Sekuntum Mawar, Setia, Harmoni, Usia, Pada Tanah, Senyum Keabadian, Terima Kasih Jiwa, Bahasa Duka, Bukan, Aku, Lalat dan Tobat [156], Pantai Cermin, Pesan Bencana, Maafkan,Mama.
erajh dfqwe ert yuio
opasd fghj kl zxc vbnm
,./123 456 8790 !@ #$ %^
&* (_)+ {}[]|\/.,,?>< . a i u e
o a i u
e……………………………
…….oooooooo…………a
…i…u…e…o……………
……………………………
……………………………
……………
=====================================
Demi Masa, Untukmu Cinta, Pergilah, Melepas Cinta yang Tak Egois, IQRO, Kata-Kata Bersaksi, Tobat, Harga Diri, Kau Selalu Hadir, Menanti, Aku Tak Lagi Sendiri, Hadiah Terindah, Jika, Memecah Simponi, Mahkota Bunga, Perca Sobekan Makna, Sepotong Hening yang Terlupa, Belajar Membaca, Sekuntum Mawar, Setia, Harmoni, Usia, Pada Tanah, Senyum Keabadian, Terima Kasih Jiwa, Bahasa Duka, Bukan, Aku, Lalat dan Tobat [156], Pantai Cermin, Pesan Bencana, Maafkan,Mama.
[01] Demi Masa
Demi masa....
Tuhan waktuku cuma sepenggal
tinggal sekeping masa yang kupunya
banyak yang lalu
berlalu tanpa jiwa
hampa ... kosong ...
nol ... bolong – bolong
Wahai Tuhan pemilik waktu
Dendangnya terlalu cepat
Detaknya menyesakkan jiwa
Bukan pada gemerlap ku dapat hakekat
bukan pada pujian
sorak – sorai pemujaan
Bukan pada pemegahan diri
kemunafikan tersembunyi yang kuketahui
jauh di dalam ...
dalam Belas Kasih yang Maha Dahsyat
dalam Kemurahan yang melimpah
meluap menggenangi
tak berbatas
diujung ... senantiasa
ku dapatkan Engkau tersenyum
menunggu pintu
ku buka
dari dalam
dengan kantong penuh esok
dalam gendongan
(Asidiqiah)
Tuhan waktuku cuma sepenggal
tinggal sekeping masa yang kupunya
banyak yang lalu
berlalu tanpa jiwa
hampa ... kosong ...
nol ... bolong – bolong
Wahai Tuhan pemilik waktu
Dendangnya terlalu cepat
Detaknya menyesakkan jiwa
Bukan pada gemerlap ku dapat hakekat
bukan pada pujian
sorak – sorai pemujaan
Bukan pada pemegahan diri
kemunafikan tersembunyi yang kuketahui
jauh di dalam ...
dalam Belas Kasih yang Maha Dahsyat
dalam Kemurahan yang melimpah
meluap menggenangi
tak berbatas
diujung ... senantiasa
ku dapatkan Engkau tersenyum
menunggu pintu
ku buka
dari dalam
dengan kantong penuh esok
dalam gendongan
(Asidiqiah)
[02] Untukmu Cinta, Pergilah
Doa ... doa dalam litani penyerahan
melantun lirih
derik jangkrik hening
mengiringi kekasih yang kembali
Lilin-lilin mungil nyalanya
berkedip berbayang lembut
pada patung Bunda dan Putra
dan foto sang kekasih yang kembali
Bunga warna-warni harum lembut
dalam roncean cantik
hikmat dalam untaian cinta
molek berpadu makna
berjuta cerita dan kenangan
Dalam kotak putih syahdu
terhimpun rapi
Pagi ini
saat gelap melelap bumi
tertidur sang kekasih kembali
kemarin pagi
tenang
hening
syahdu
lembut
putih dan kudus
namun hangat terasa
dalam litani penyerahan
dalam bait pemujaan
teriring doa
teriring salam
menghantar pada keabadian yang nyata
menghantar cinta, ’tuk kembali
berserah pasrah pada Kasih
Sang Maha Makna
melantun lirih
derik jangkrik hening
mengiringi kekasih yang kembali
Lilin-lilin mungil nyalanya
berkedip berbayang lembut
pada patung Bunda dan Putra
dan foto sang kekasih yang kembali
Bunga warna-warni harum lembut
dalam roncean cantik
hikmat dalam untaian cinta
molek berpadu makna
berjuta cerita dan kenangan
Dalam kotak putih syahdu
terhimpun rapi
Pagi ini
saat gelap melelap bumi
tertidur sang kekasih kembali
kemarin pagi
tenang
hening
syahdu
lembut
putih dan kudus
namun hangat terasa
dalam litani penyerahan
dalam bait pemujaan
teriring doa
teriring salam
menghantar pada keabadian yang nyata
menghantar cinta, ’tuk kembali
berserah pasrah pada Kasih
Sang Maha Makna
[03] Melepas Cinta yang Tak Egois
(5 SEPTEMBER 2002, 03 : 15)
Litani doa
pada butir tasbih
bergulir lantunkan puja-puji
lambang iman
simbol pengharapan yang tak berdusta
ungkapan cinta kasih yang tak berbatas
Kuasa Illahi nyata kemarin pagi
tak kuasa kemanusiaanku menahan
air mata yang tak seharusnya tumpah
kesedihan yang menyayat
meleburkan hati
porak-poranda jiwa
tak rela tuk ku melepas
Kuasa Illahi telah nyata kemarin pagi
menguji cinta yang tak egois
menguji iman yang percaya
mencobai keyakinan yang tak bercela
menggoda harapan yang tak berpupus
Kuasa Illahi telah nyata kemarin pagi
sakit memang, Sang Maha
dan hanya ego yang enggan berbagi
yang pegang erat
terlalu erat, hingga menyakitkan
tapi yakinku, kuasa-Mu baik adanya
rencana-Mu indah pada akhirnya
Kaulah Hidup itu sendiri
Nyata dan Penuh Cinta
Kulepas engkau kekasih
Kembali pada Sang Maha Kasih
air mata tak lagi tumpah sedih
karena ku yakin kau tlah tiba di rumah Sang Maha Cinta
Litani doa
pada butir tasbih
bergulir lantunkan puja-puji
lambang iman
simbol pengharapan yang tak berdusta
ungkapan cinta kasih yang tak berbatas
Kuasa Illahi nyata kemarin pagi
tak kuasa kemanusiaanku menahan
air mata yang tak seharusnya tumpah
kesedihan yang menyayat
meleburkan hati
porak-poranda jiwa
tak rela tuk ku melepas
Kuasa Illahi telah nyata kemarin pagi
menguji cinta yang tak egois
menguji iman yang percaya
mencobai keyakinan yang tak bercela
menggoda harapan yang tak berpupus
Kuasa Illahi telah nyata kemarin pagi
sakit memang, Sang Maha
dan hanya ego yang enggan berbagi
yang pegang erat
terlalu erat, hingga menyakitkan
tapi yakinku, kuasa-Mu baik adanya
rencana-Mu indah pada akhirnya
Kaulah Hidup itu sendiri
Nyata dan Penuh Cinta
Kulepas engkau kekasih
Kembali pada Sang Maha Kasih
air mata tak lagi tumpah sedih
karena ku yakin kau tlah tiba di rumah Sang Maha Cinta
[04] IQRO
Bacalah ...
Samudera diri
tempat terkubur berjuta misteri
Sungai-sungai sahabat, saudara sejati
tempat termaknai cinta dan kehidupan
Aliran lembut alam dan semesta bumi
tempat semayam jiwa-jiwa murni abadi
Bacalah
tanda-tanda telah diserakkan
hikmah tertebar di bumi Illahi
Ayat telah dibacakan
lembut
syahdu
kudus
menyeruak
menghentak
kuat mengejutkan
....dan ....
marah
bisu
lupa
malu
ciut
wajah-wajah merah ditinggalkan tuannya
tunduk takzim
telungkup rapat rebah di bumi
bersatu – menyatu – menghiba
terserak tanpa kata-kata
Bacalah
Kembali
Ulanglah
Eja
Datang dan masuklah
Bangkit dan Mendekatlah
Ketuk dan beri salam
pintu akan terbuka
tepat dari dalam
saat kunci-kunci diri
temukan sarinya
dan makna menemukan padanannya
Baca, bata pelan
Bacalah dalam-dalam
Dalam hati
(foodCourt, 19/05, 21:00)
Samudera diri
tempat terkubur berjuta misteri
Sungai-sungai sahabat, saudara sejati
tempat termaknai cinta dan kehidupan
Aliran lembut alam dan semesta bumi
tempat semayam jiwa-jiwa murni abadi
Bacalah
tanda-tanda telah diserakkan
hikmah tertebar di bumi Illahi
Ayat telah dibacakan
lembut
syahdu
kudus
menyeruak
menghentak
kuat mengejutkan
....dan ....
marah
bisu
lupa
malu
ciut
wajah-wajah merah ditinggalkan tuannya
tunduk takzim
telungkup rapat rebah di bumi
bersatu – menyatu – menghiba
terserak tanpa kata-kata
Bacalah
Kembali
Ulanglah
Eja
Datang dan masuklah
Bangkit dan Mendekatlah
Ketuk dan beri salam
pintu akan terbuka
tepat dari dalam
saat kunci-kunci diri
temukan sarinya
dan makna menemukan padanannya
Baca, bata pelan
Bacalah dalam-dalam
Dalam hati
(foodCourt, 19/05, 21:00)
Kata-Kata Bersaksi
Malu aku ya, Rob
malu pada kata-kata yang terluncur
terlanjur terluncur
Jelas betul kemunafikanku
terang benar dan begitu kecilnya
Tak layak, ya, Rob
ku gunakan kembali kalimat-kalimat-Mu
sesak, ya, Rob
penuh .. menyakitkan
sobek, ya, Rob
menyeruak – berhamburan
kata-kata bersaksi
... mereka menyeru
minta ... kejelasan
keadilan ketulusan pembenaran
penghakiman sebelum akhir
Sisakan satu untukku ya, Rab
sebelum penghabisan
sebelum akhir
kata terakhirku
.............................................
Astagfirullahaladzim .....
malu pada kata-kata yang terluncur
terlanjur terluncur
Jelas betul kemunafikanku
terang benar dan begitu kecilnya
Tak layak, ya, Rob
ku gunakan kembali kalimat-kalimat-Mu
sesak, ya, Rob
penuh .. menyakitkan
sobek, ya, Rob
menyeruak – berhamburan
kata-kata bersaksi
... mereka menyeru
minta ... kejelasan
keadilan ketulusan pembenaran
penghakiman sebelum akhir
Sisakan satu untukku ya, Rab
sebelum penghabisan
sebelum akhir
kata terakhirku
.............................................
Astagfirullahaladzim .....
Subscribe to:
Posts (Atom)