Aku berdosa
pada lamunan
karena lamunan
lamunan hanya mimpi
lantaran berujung mimpi
lamunan adalah doa
saat pujangga bercipta
dan pertapa temukan hakekat
saat diri temukan Aku
masihkah itu lamunan?
Ini lamunan, hanya mimpi
dan terhenti di situ
dan aku berdosa
pada lamunan
saat kubunuh waktu, diam-diam
kutikam masa dengan kejam
dan aku lari, sembunyi
dan aku semena-mena
pisau mimpi runcing ujungnya
terhunus tembus
tepat di dadaku
dalam ... diam-diam
mimpi jadi kelabu
hitamnya pekat
merayap lambat
lamunan jadi mematikan.
(yk, 99)
No comments:
Post a Comment