Kabar apa sobat?
Cicipi jamuan ini
Bagimu secangkir persahabatan
dengan sesendok egois
dan sebongkah keraguan
pekat beraroma prasangka
cangkir persahabatan
yang sarat dengan cemburu
melimpah dengki
meluap amarah
berlumur nafsu
dan sejumput bumbu penghianatan
kental teramu dalam mungil cangkirku
kuseduh khusus bagimu
hirup pelan
nikmati sapuannya
dalam kerongkongan keringmu
....................
cangkir rapuh kecil itu
utuh dalam rapat genggam kedua tanganmu
dan kemunafikan-pengingkaran
larut sirna tanpa empedu dendam
dalam seduhan air bernama Cinta
dan kau teguk
dengan regukan bernama Ketulusan
Terima kasih sahabat
Ini cangkir terindah.
(Yogya, Juni 99)
No comments:
Post a Comment