Harmoni

(Malam 15 Juli 2004)

Jika bunga bercerita
ia tak akan bercerita tentang rumput
yang membuatnya cepat layu dan kembali
dibalik sabar dan setianya
ia tetap menebar harum dan keanggunan makna

Jika rumput bercerita
ia tidak akan mengeluh tentang api
yang membuatnya hangus dan berdebu
di balik keras dan panasnya
rumput belajar tentang makna kebesaran dan ketegasan

Jika api dapat bercerita
ia tak membantah air
yang membuatnya lenyap dan tiada
dibalik kesejukkan dan kelenturan
api belajar tentang muara tempat air kembali
samudra yang dalam dan ikhlas menampung segala

Jika samudra dapat berkisah
maka kisahnya bukan tentang matahari
yang membuatnya lenyap dan kembali
di balik kegagahan dan semangatnya
samudra belajar berbagi kehidupan dan memberi

Jika sang pemberi semangat dapat kembali berbagi
maka ia tidak memaki awan
yang membuatnya redup dan terhalang
dari awan sang matahari tunduk
pada kewibawaan yang agung
teduh dan mengayomi

Dan wibawa awan yang kadang menakutkan
ia tidak sombong pada angin
yang menggesernya dan hilang
darinya ia belajar
tentang kecermatan dan ketelitian

Jika angin dapat mengadu
karena malu kehilangan arah
ia tak enggan bertanya pada bintang
yang membawanya ke tempat tertuju
petunjuk jalan yang setia

Jika bintang lelah berkedip
maka ia mau berbagi pada bulan
yang kadang membuatnya dilupakan dan terabaikan
bulan sang penasehat sejati
ia menghibur dan mencerahkan kesenduan
bintang dan kelamnya malam

Dan bulan, yang sarat menyimpan rahasia kelam
ia tidak mencela bumi
yang pandai diam dan membuatnya menggantung
bumi yang diam dan berbudi luhur
justru membuatnya banyak dikenang

Dan bumi tidak mengeluh
pada bunga yang menghisap habis
sari dan jiwanya
bersama bunga, bumi bertemu makna
tanah tempat bersuci dan penyimpan segala misteri

Bersama bunga,
bumi, rumput, api, dan samudra
matahari dan awan
serta angin dan bintang
juga bulan
mengajarkan jiwa-jiwa besar
       menebar makna
       membacakan
dan mengingatkan akan jalan-jalan pulang.

(Pluit, 10 Juli 2004)