Airmata tumpah lagi
meski tanpa tangisan
sesal menggantung di ujung bulirnya
Airmata memang tanpa kata
tak mampu lagi mengkainya
tak sanggup temukan padanan
berserak tak berbunyi
berisi sunyi yang panjang
Gemericik deru ombak tak lagi berlagu
nada-nada kehilangan notasi dan runtuhnya tangga2 birama
tarian nyiur tak melambai
kehilangan janur dan pelepah kokohnya
Seruling bambu tanpa lubang
rampak gendang tanpa penabuh
tarian tanpa lenggokan
senyum tanpa lengkungan
tawa tanpa keceriaan
Dan cinta tetap tanpa penyesalan
Dan bencana tetap keputusan
Dan jiwa tetap kembali
Dan rencana tetap terjadi
namun misteri tetap akan berjawab
saat semua berlalu
saat semua terjadi
meski meninggalkan tanda
tanpa tanya
hanya ada satu makna tersisa
dan kini kita sebut
sempurna.
No comments:
Post a Comment