Wednesday, September 2, 2009

Pesan Bencana

Airmata tumpah lagi
meski tanpa tangisan
sesal menggantung di ujung bulirnya

Airmata memang tanpa kata
tak mampu lagi mengkainya
tak sanggup temukan padanan
berserak tak berbunyi
berisi sunyi yang panjang

Gemericik deru ombak tak lagi berlagu
nada-nada kehilangan notasi dan runtuhnya tangga2 birama
tarian nyiur tak melambai
kehilangan janur dan pelepah kokohnya

Seruling bambu tanpa lubang
rampak gendang tanpa penabuh
tarian tanpa lenggokan
senyum tanpa lengkungan
tawa tanpa keceriaan

Dan cinta tetap tanpa penyesalan
Dan bencana tetap keputusan
Dan jiwa tetap kembali
Dan rencana tetap terjadi
namun misteri tetap akan berjawab
       saat semua berlalu
       saat semua terjadi
       meski meninggalkan tanda
tanpa tanya
hanya ada satu makna tersisa
dan kini kita sebut
sempurna.

No comments: