Tuesday, June 3, 2008

Demi Waktu

Sudah berulang kali aku berhutang kepada waktu. Hingga tampaknya waktupun lelah memberikan besok untukku. Betapa beruntungnya aku, karena buatku, selalu ada besok buat djoko .... Tapi begitulah aku, terlalu angkuh menakar waktu, dan terlalu takabur akrab dengan keberuntungan. Namun memang nyata, Dia, Sang Pemilik Waktu, sungguh Sang Maha yang KemurahanNya berlimpahan dan tak berkesudahan. Dan aku, meski sering aku memaki diriku, tetap saja, kelalaian sepertinya menjadi organ tambahan hidupku. Aku ngeri sampai kapan keberuntungan menjadi temanku. Mungkin ketika tiba waktunya, dia akan mengendap berlahan bersembunyi dan meninggalkanku sendiri. Mungkin itu yang terbaik utkku. Tapi semoga dia tak terlalu keras mendidikku, dan kembali ketika aku butuhkan pertolongannya. Wahai Sang Maha, dampingi aku serta dalam setiap langkahku, pun dalam setiap kesombonganku. Dan ingatkan aku jika telah habis waktuku bersamanya. Jika kau berkenan kirimkan aku tanda beserta arti utk aku mengerti. Terima kasih waktu. Meski aku memang terlalu, aku tak mungkin paham hidup tanpa kehadiranmu.

( 26th April 2007)

No comments: