(untukmu Gede Prama kupinjam sepotong keheningan darimu)
Jika bunga bangga dengan harumnya
kelopak mahkota pujian bagi mahluk bumi
mekar dengan keanggunan
ia kemudian gugur
saat buahnya menyusul
Jika daun bangga akan hijaunya
rimbun payung teduh bagi bumi
dan paru-paru semesta
riang tumbuh dan kemudian layu
kembali ke ibu
Jika batang kian kokoh
menjulang menaikkan pujian bagi langit
memberi kabar dan salam pada dunia
namun masa dan angin
memintanya lapuk dan kering
patah dan kembali
Namun ada mahkota lain
lebih indah dari bunga
lebih teduh dari dedaun
lebih kokoh dari batang
juga lebih sederhana
lebih damai dan mesra
sarat suka cita dan hening
dalam dan sendiri
tersenyum dengan rela
begitu saja
Akar …
hening, dalam, dan damai
memberi jiwa tanpa meminta
memberi kehormatan tanpa luka
memberi keanggunan dan keheningan makna
memberi kekokohan dengan kesabaran
memberi dan hanya memberi
dan menunjukkan jalan
untuk kembali
(31 Maret 2004)
No comments:
Post a Comment