Kupetikkan kau setangkai mawar
bukan untuk kau cium
atau kau sentuh
Karena harumnya akan sirna
saat kau cium dengan keserakahan
berharap harum
atau kau hempaskan
Tak dapat kau sentuh
karena duri pada tangkainya
akan menghilangkan bunga
dalam kelopak keindahan
Bukan pula untuk kau cerca
karena ketidakmampuanmu
merangkai bunga dan duri
dalam satu tangkai
Juga bukan untuk kau rangkai
karena padu-padannya
melenyapkan keduanya
Mawar dan duri
adalah bunga makna keindahan
Hanya dan jika kau mengerti
pahamkan makna bunga dan duri
wajah keindahan hakiki
Hanya dan jika kau pahami
penerimaan wajah bunga dan duri
harum menebar makna azali
Hanya saat
kau dekap dalam
kau cium lembut
kau rangkai penuh
dan kau sentuh utuh
tepat di sini
dalam
ikhlas
sabar
penuh
tepat dalam hati
(MegaMall Pluit, 4 Juli 2004)
No comments:
Post a Comment