Kumpulkan kerikil
di spanjang jalanmu
di jalan yg nyaris kau lupakan
jangan hempaskan
meski runcing ujungnya tusuk telapakmu
biarkan menusuk dalam
membekas
Jangan hempaskan
biarkan tinggalkan lubang
sentuh dan rasakan
pegang dan genggam
lihat dan tanyakan
Jangan hempaskan
biarkan dalam menghujam
darah yang merah bukan cacian
kaki yg pincang bukan hinaan
rintihan juga bukan makian
karena runcingnya bukan kebetulan
biarkan menetes, mengalir perlahan
Kerikil tajam dan
di jalan yg kini tak akan dilupakan
Simpan.
(5 April 2005)
No comments:
Post a Comment